Aksi Bersih Pantai dan Pelepasan Satwa Liar di Pantai Loang Baloq: Upaya IAHN Gde Pudja Mataram dalam Mendukung Sustainable Development Goals

Penulis

  • Putu Arya Reksa Anggratyas Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram https://orcid.org/0000-0001-5518-0596
  • Ni Putu Sasmika Dewi Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram
  • Ni Putu Ade Resmayani Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram
  • Joko Prayitno Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram
  • I Made Sugita Darmateja Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram
  • Ida Ayu Indah Febriyanti Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/anjani.v3i2.2582

Kata Kunci:

aksi bersih pantai, konservasi satwa liar, pengabdian masyarakat, Sustainable Development Goals, Tri Hita Karana

Abstrak

Program pemberdayaan masyarakat yang mengombinasikan aktivitas pembersihan kawasan pesisir dengan upaya rehabilitasi fauna liar telah diimplementasikan oleh Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram di wilayah Pantai Loang Baloq, Sekarbela, Mataram pada 26 Juli 2025. Inisiatif ini mengusung semangat "Aksi Nyata IAHN Gde Pudja Mataram dalam Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan" dengan melibatkan komunitas akademik dan warga lokal secara kolaboratif. Metode pelaksanaan pengabdian mencakup tiga tahap: (1) pemilihan lokasi pengabdian, (2) pelibatan peserta seperti sivitas akademik, tokoh masyarakat, dan warga lokal secara kolaboratif, dan (3) implementasi kegiatan pengabdian. Fokus kegiatan tidak terbatas pada eliminasi limbah pesisir, namun mencakup upaya konservasi biota laut, spesies avifauna, serta ekosistem pantai secara komprehensif. Penerapan filosofi Tri Hita Karana, khususnya dimensi palemahan yang mengutamakan keselarasan antara manusia dengan lingkungan alaminya, menjadikan program ini berkontribusi signifikan terhadap keselarasan antara manusia dengan lingkungan alaminya, menjadikan program ini berkontribusi signifikan terhadap pencapaian SDG 14 (Ekosistem Laut) dan SDG 15 (Ekosistem Daratan). Evaluasi menunjukkan adanya peningkatan kesadaran kolektif masyarakat mengenai pentingnya pelestarian wilayah pesisir serta penguatan nilai harmoni sosial-budaya di kawasan Loang Baloq

Referensi

Burke, L., Kura, Y., Kassem, K., Revenga, C., Spalding, M., & McAllister, D. (2002). Pilot analysis of global ecosystems: Coastal ecosystems. World Resources Institute.

Carayannis, E. G., & Campbell, D. F. J. (2009). 'Mode 3' and 'Quadruple Helix': Toward a 21st century fractal innovation ecosystem. International Journal of Technology Management, 46(3-4), 201-234. https://doi.org/10.1504/IJTM.2009.023374

Cepek, M. L. (2018). Salvage accumulation: Runa animism and industrial transformation. American Anthropologist, 120(3), 479-491. https://doi.org/10.1111/aman.13056

Cheng, I. J., & Reina, R. D. (2016). Nesting ecology of green turtles (Chelonia mydas) on Wan-An Island, Penghu Archipelago, Taiwan: Implications for management. Chelonian Conservation and Biology, 15(1), 120-128. https://doi.org/10.2744/CCB-1154.1

Díaz, S., Settele, J., Brondízio, E. S., Ngo, H. T., Guèze, M., Agard, J., ... & Zayas, C. N. (2019). Summary for policymakers of the global assessment report on biodiversity and ecosystem services of the Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services. IPBES Secretariat.

Fernández-Márquez, M., Preciado, I., & Lavín, A. (2020). Small environmental actions need of problem-solving approach: Applying project management tools to beach litter clean-ups. Environments, 7(10), 87. https://doi.org/10.3390/environments7100087

Hajer, M., Nilsson, M., Raworth, K., Bakker, P., Berkhout, F., de Boer, Y., ... & Kok, M. (2015). Beyond cockpit-ism: Four insights to enhance the transformative potential of the sustainable development goals. Sustainability, 7(2), 1651-1660. https://doi.org/10.3390/su7021651

Halpern, B. S., Longo, C., Hardy, D., McLeod, K. L., Samhouri, J. F., Katona, S. K., ... & Zeller, D. (2012). An index to assess the health and benefits of the global ocean. Nature, 488(7413), 615-620. https://doi.org/10.1038/nature11397

IAHN Gde Pudja Mataram. (2025). Supporting the SDGs: IAHN Gde Pudja Mataram holds beach cleanup and wildlife release at Loang Baloq. https://iahn-gdepudja.ac.id/id/berita/detail-berita/supporting-the-sdgs-iahn-gde-pudja-mataram-holds-beach-cleanup-and-wildlife-release-at-loang-baloq

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. (2016). Panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi edisi XII. Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat.

Kristinayanti, W. S., Sholihah, M., & Budiyanto, C. W. (2020). Insights into local wisdom of Tri Hita Karana concept for improving environmental education. UNDIP Scholar, 3(1), 45-58.

Nelms, S. E., Coombes, C., Foster, L. C., Galloway, T. S., Godley, B. J., Lindeque, P. K., & Witt, M. J. (2017). Marine anthropogenic litter on British beaches: A 10-year nationwide assessment using citizen science data. Science of the Total Environment, 579, 1399-1409. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2016.11.137

Padil, P. (2018). Paradigma baru pengabdian kepada masyarakat yang berkelanjutan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin, 1(2), 81-88.

Pitana, I. G., & Diarta, I. K. S. (2009). Pengantar ilmu pariwisata. Penerbit Andi.

Raharjo, S. H., Anggraeni, D., & Nugroho, W. (2018). Harmoni manusia, alam, dan Tuhan dalam praktik Tri Hita Karana pada pendidikan lingkungan hidup di Desa Krisik. Jurnal Pendidikan Lingkungan, 9(1), 1-12.

Rangel-Buitrago, N., Williams, A. T., & Anfuso, G. (2018). Hard protection structures as a principal coastal erosion management strategy along the Caribbean coast of Colombia: A review. Ocean & Coastal Management, 156, 58-75. https://doi.org/10.1016/j.ocecoaman.2017.04.006

Singh, G. G., Cisneros-Montemayor, A. M., Swartz, W., Cheung, W., Guy, J. A., Kenny, T. A., ... & Ota, Y. (2018). A rapid assessment of co-benefits and trade-offs among Sustainable Development Goals. Marine Policy, 93, 223-231. https://doi.org/10.1016/j.marpol.2017.05.030

Suamba, I. B. P. (2003). Tri Hita Karana: Kajian teologi, sosiologi, dan ekologi menurut Veda. Paramita.

Surpi, N. K., Surata, S. P. K., & Duija, I. N. (2017). Toleransi beragama di Pantai Loang Baloq Kota Mataram. Jurnal Kajian Bali, 7(2), 125-140.

United Nations. (2015). Transforming our world: The 2030 agenda for sustainable development. United Nations.

Visbeck, M., Kronfeld-Goharani, U., Neumann, B., Rickels, W., Schmidt, J., van Doorn, E., ... & Unger, S. (2014). Securing blue wealth: The need for a special sustainable development goal for the ocean and coasts. Marine Policy, 48, 184-191. https://doi.org/10.1016/j.marpol.2014.03.005

Widiastuti, N. M. D., Yasa, I. M. D., & Sujana, I. N. (2019). Nilai sosial budaya Pantai Loang Baloq sebagai ruang sakral multikultural. Jurnal Sosiologi Pendidikan, 8(3), 215-228.

Windia, W., & Dewi, R. K. (2011). Analisis bisnis yang berlandaskan Tri Hita Karana. Udayana University Press.

Unduhan

Diterbitkan

2025-12-01

Cara Mengutip

Anggratyas, P. A. R., Dewi, N. P. S. ., Resmayani, N. P. A., Prayitno, J., Darmateja, I. M. S. ., & Febriyanti, I. A. I. . (2025). Aksi Bersih Pantai dan Pelepasan Satwa Liar di Pantai Loang Baloq: Upaya IAHN Gde Pudja Mataram dalam Mendukung Sustainable Development Goals. Jurnal Abdi Anjani, 3(2), 333–346. https://doi.org/10.29303/anjani.v3i2.2582