Pengembangan Ekonomi Kreatif Hasil Pertanian Dan Manajemen Bisnis Kecil Menengah Di Era Digital Di Desa Mekar Sari Sekotong
DOI:
https://doi.org/10.29303/independen.v5i1.1082Kata Kunci:
Ekonomi kreatif, Era Digital, Orientasi EKonomi, Hasil PertanianAbstrak
Perubahan orientasi ekonomi global ini, yang menekankan pentingnya aset sumber daya manusia, menghasilkan persaingan yang ketat dalam ranah kreativitas (kompetisi bakat global). Peningkatan kapasitas desa dapat meningkatkan kemandirian masyarakat pedesaan dengan mempromosikan potensi yang luar biasa, memperkuat institusi, dan memberdayakan masyarakat. Peningkatan daerah pedesaan melalui industrialisasi pertanian atau peningkatan produksi pangan bergantung pada kemajuan lokal dan ekspansi ekonomi. Terletak di dusun Nusa Sari, Desa Mekar Sari, dicirikan oleh ekonomi berbasis pertanian dan perkebunan, yang dapat menjadi sumber daya dalam membangun industri kreatif Usaha Mikro dan Kecil. Tujuan dari pengabdian kepada Masyarakat ini adalah memberikan pemahaman dan pelatihan tentang pemanfaatan sumber daya dari hasil pertanian dan perkebunan sehingga menjadi industry kreatif yang dapat dijalankan oleh Masyarakat pada lokasi pengabdian.
Metode yang digunakan pada pengabdian kepada Masyarakat yang pertama adalah dengan melakukan observasi sasaran yang dituju untuk diberikan pelatihan pengembangan industry kreatif. Selanjutnya, sumber daya pelatihan yang diberikan kepada masyarakat, meliputi identifikasi prospek ekonomi dalam masyarakat, menanamkan dorongan kewirausahaan, dan mengawasi administrasi keuangan bergulir. Ini diikuti dengan eksplorasi semua aset yang layak dalam masyarakat yang dapat berfungsi sebagai dasar untuk kegiatan bisnis.
Hasil dari pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa dusun Nusa Sari, memiliki potensi yang besar untuk dimanfaatkan sebagai sumber daya yang dikelola oleh masyarakat yang menjanjikan untuk perdagangan dan memperoleh bahan-bahan yang diperlukan. Tingkat pendidikan para ibu dan remaja di Dusun Nusa Sari mempengaruhi kemampuan mereka untuk maju dan berkembang. Kurangnya modal ventura di antara mitra menghambat motivasi mereka untuk meningkatkan situasi ekonomi mereka. Meskipun demikian, mitra menunjukkan dedikasi yang kuat untuk secara efektif mengelola dana bergulir yang disediakan oleh tim proyek, yang bertujuan untuk mendukung modal kerja mereka
Referensi
Aysa, I. R. (2020). Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Di Era Digital. Jurnal At-Tamwil: Kajian Ekonomi Syariah, 2(2), Article 2. Https://Doi.Org/10.33367/At.V2i2.1337
Chaerudin, A. R., Setiadi, B., & Munawir, A. (2020). Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Ekonomi Kreatif Di Desa Citaman Kecamatan Ciomas Kabupaten Serang Banten. Jurnal Abdimas Bina Bangsa, 1(1), Article 1. Https://Doi.Org/10.46306/Jabb.V1i1.9
Indriani, Y. P., Erfandi, E., Faiz, A., Zuhriana, W., Handika, D. S., & Lala, V. (2023). Peningkatan Marketing Capability Pada Umkm Singkong Thailand Di Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang. Jurnal Abdimas Independen, 4(2), Article 2. Https://Doi.Org/10.29303/Independen.V4i2.893
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 I gede bayu wijaya, Ni Nyoman Suli Asmara Yanti Suli Asmara Yanti, Nengah Sukendri, Ida Kade Suparta Kade Suparta, Ida Ayu Nyoman Sutrian, Ni Ketut Rani Putri Mahendri Putri Mahendri
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.