Kebijakan Belanja Wajib Kesehatan 10%: Apakah Meningkatkan Kesehatan Masyarakat di Indonesia?
DOI:
https://doi.org/10.29303/oportunitas.v4i1.1824Kata Kunci:
Belanja Wajib, Belanja Kesehatan, Prevalensi Stunting, Regression Discontinuity DesignAbstrak
Penelitian ini mengevaluasi dampak kebijakan belanja wajib bidang kesehatan terhadap penurunan tingkat prevalensi stunting pada level pemerintah daerah. Berdasarkan teori, aturan fiskal yang mewajibkan alokasi belanja tertentu dapat mengarahkan prioritas anggaran secara lebih efektif, menghasilkan dampak yang lebih optimal. Penelitian ini menggunakan data belanja daerah bidang kesehatan dan prevalensi stunting di tingkat kabupaten/kota pada periode 2016-2022, dengan metode regression discontinuity design (RDD). Hasil menunjukkan bahwa pemerintah kabupaten/kota yang mematuhi ketentuan belanja wajib kesehatan memiliki tingkat prevalensi stunting yang lebih rendah dibandingkan dengan daerah yang tidak memenuhi ketentuan tersebut. Temuan ini menegaskan pentingnya kebijakan belanja wajib kesehatan sebagai salah satu instrumen strategis untuk mengatasi stunting sekaligus memperkuat fokus pengeluaran pemerintah daerah guna meningkatkan layanan publik yang lebih baik.
Referensi
Bedogni, J., & Meaney, K. (2017). EU Fiscal Rules and International Expenditure Rules. Irish Government Economic & Evaluation Service. Central Expenditure Policy Division Department of Public Expenditure and Reform, Staff Paper.
Bird, R. M. (2015). Tobacco and Alcohol Excise Taxes for Improving Public Health and Revenue Outcomes: Marrying Sin and Virtue? The World Bank.
Cattaneo, M. D., Idrobo, N., & Titiunik, R. (2019). A Practical Introduction to Regression Discontinuity Designs: Foundations. Elements in Quantitative and Computational Methods for the Social Sciences.
Cattaneo, M. D., Jansson, M., & Ma, X. (2018). Manipulation Testing Based on Density Discontinuity. The Stata Journal, 18(1), 234–261.
Cordes, T., Kinda, T., Muthoora, P., & Weber, A. (2017). Expenditure Rules: Effective Tools for Sound Fiscal Policy? In V. Gaspar, Mr. S. Gupta, & Mr. C. Mulas-Granados (Eds.), Fical Politics (pp. 299–325). International Monetary Fund.
Fadli, F., & Sumantri, V. D. S. (2023). Earmarking policy: how it affects the Indonesian health and education sector. International Journal of Public Health Science (IJPHS), 12(3), 1137–1146.
Gelman, A., & Imbens, G. (2019). Why High-Order Polynomials Should Not Be Used in Regression Discontinuity Designs. Journal of Business & Economic Statistics, 37(3), 447–456.
Imbens, G. W., & Lemieux, T. (2008). Regression discontinuity designs: A guide to practice. Journal of Econometrics, 142(2), 615–635.
Lee, D. S., & Lemieux, T. (2009). Regression Discontinuity Designs in Economics. Journal of Economic Literature, 48, 281–355.
Lewis, B. D. (2022). Local education spending mandates: Indonesia’s 20 percent rule. Education Economics, 1–20.
Rosen, H., & Gayer, T. (2008). Public Finance (8th ed.). McGraw-Hill.
Winters, J., & Sridhar, D. (2017). Earmarking for global health: benefits and perils of the World Bank’s trust fund model. BMJ, 358.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Ruby Ahmady, Riatu Mariatul Qibthiyyah

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.