PENGEMBANGAN DESA WISATA BERBASIS MASYARAKAT MELALUI PEMBERDAYAAN CLEANLINES, HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT SUSTAINIBILITY (CHSE) SEBAGAI STANDAR PENGELOLAAN DESTINASI WISATA DI DESA PAKUAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

Penulis

  • Taufan Handika Putra Universitas Mataram
  • Kertajadi Kertajadi Universitas Mataram
  • Rahman Rahman Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/abdimassangkabira.v3i1.313

Kata Kunci:

cleanlines, healt, safety, environment sustainability (CHSE).

Abstrak

Covid 19 menyebabkan penurunan jumlah kunjungan wisatawan yang sangat signifikan di seluruh dunia. Desa Pakuan terletak di Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu Desa Wisata yang sangat terdampak akibat pandemi Covid 19. Desa ini memiliki potensi yang luar biasa, dengan Alam yang luar biasa indah dan subur, hutan yang masih sangat alami, serta tradisi budaya dan nilai-nilai kearifan lokal yang masih terjaga dengan baik dalam kehidupan masyarakatnya. Dengan potensi-potensi yang luar biasa itu, maka Desa Wisata Pakuan ini layak dikembangkan menjadi desa wisata terkenal dan terbaik. Bahkan layak dipasarkan untuk menarik minat kunjungan wisatawan mancanegara. Melihat potensi Desa Wisata Pakuan sudah saatnya berbenah diri menjadi yang lebih baik lagi dengan mengikuti program-program yang di canangkan oleh negara agar lebih siap dalam menerima wisatawan. Pelaihan Cleanlines, Healt, Safety, Environment Sustainibility (CHSE) mempunyai peranan yang penting dalam menyongsong era new normal pariwisata, terutama terkait dengan pelaksanaan protokol Kesehatan di Desa Wisata Pakuan. Dalam kegiatan pengabdian ini, tim pengabdian masyarakat memberikan solusi dengan cara memberikan penyuluhan tentang pariwisata dan pengembangan desa wisata berbasis Cleanlines, Healt, Safety, Environment Sustainibility (CHSE) dan melakukan pendampingan secara kontinyu selama kegiatan pengabdian pada masyarakat. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah melalui diawali dengan sosialisasi program pada mitra, Focus Group Discussion (FGD) dengan masyarakat, pemberian edukasi tentang CHSE. Kegiatan pengabdian pada masyarakat di Desa Wisatsa Pakuan Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat berjalan dengan lancer atas dukungan dan Kerjasama kepada desa dan warga setempat.  

Referensi

Jamal dan Budke (2020). Tourism In A World With Pandemics: Local-Global Responsibility and Action. https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/JTF-02-2020.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2020). Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan di Hotel

Kemenparekraft, 2019, Buku Panduan Manajemen Krisis Kepariwistaaan, Kemenparekratf, Jakarta

Paramita, I. B. (2020). New Normal Bagi Pariwisata Bali Di Masa Pandemi Covid 19. Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Pariwisata Agama Dan Budaya, 57-65.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia. (2020). Panduan Umum Normal Baru Hotel dan Restoran dalamPencegahan Covid-19. Badan Pimpinan Pusat Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia. Jakarta

Sugihamretha, I DewaGedhe. 2020. ResponKebijakan: Mitigasi Dampak Wabah Covid Pada Sektor Pariwisata. The Indonesian Journal of Development Planning. Vol IV No 2

Taufan Rahmadi,2020, Protokol Destinasi Panduan Pemulihan Destinasi Wisata di Era Normal Baru, Elekmedia, Jakarta

Diterbitkan

2022-12-05

Cara Mengutip

Putra, T. H., Kertajadi, K., & Rahman, R. (2022). PENGEMBANGAN DESA WISATA BERBASIS MASYARAKAT MELALUI PEMBERDAYAAN CLEANLINES, HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT SUSTAINIBILITY (CHSE) SEBAGAI STANDAR PENGELOLAAN DESTINASI WISATA DI DESA PAKUAN KABUPATEN LOMBOK BARAT. Jurnal Abdimas Sangkabira, 3(1), 51–58. https://doi.org/10.29303/abdimassangkabira.v3i1.313

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama