PENGUATAN PERAN KELOMPOK WIRAUSAHA DESA MENJADI HOME INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA

Penulis

  • Lalu Edy Herman Universitas Mataram
  • Muhammad Mujahid Dakwah Universitas Mataram
  • Iwan Kusmayadi Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/abdimassangkabira.v2i2.82

Kata Kunci:

Orientasi Kewirausahaan, Kualitas Produk, Diversifikasi Produk, Akses Pasar

Abstrak

Sektor pertanian terdiri dari sub-sektor tanaman bahan makanan, perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan. Masing-masing sub-sektor memiliki peran dan potensi dalam membangun perekonomian Indonesia. Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki kawasan hutan seluas 1.069.997,78 dengan potensi hasil hutan bukan kayu (HHBK) cukup berlimpah dengan memiliki 111 jenis HHBK antara lain madu, rotan, kemiri, asam, aren dan berbagai jenis tanaman produktif lainnya selain komoditi unggulan seperti tanaman hortikultura, jagung, palawija, kopi, kakao, kapas, mete dan tembakau. Sayangnya tidak semua masyarakat sekitar hutan rinjani di kawasan kabupaten Lombok Utara dan Lombok Barat mengolah air nira menjadi gula aren atau lebih jauh lagi menjadi gula semut. Sebagian masyarakat petani nira mengambil jalan pintas untuk mendapatkan uang banyak dengan cara nira dicampur ramuan lalu dipermentasikan sehingga menjadi minuman memabukkan yang dikenal masyarakat Lombok dengan nama tuak toaq atau brem. Dalam rangka mencapai tujuan yang dimaksud dalam pengabdian masyarakat ini, maka langkah-langkah yang akan dilakukan adalah a). bekerjasama dengan kepala desa dan tim BUMDES serta ketua kelompok tani Maju Mandiri; b). Menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan dengan materi-materi antara lain a). Penguatan orientasi dan mental kewirausahaan Kelompok Tani dan BUMDES; b). Pemilahan dan Pengelolaan kualitas gula semut dan madu trigona; c). Diversifikasi produk olahan gula aren; dan d). Pengembangan strategi pemasaran, pengemasan dan akses pasar.

Referensi

Becker, B., and Gerhart, B. 1996. The Impact Of Human Resource Management On Organizational Performance: Progress and Prosfects. Academy Of Management Journal, 39 (4).
Crland, Jo Ann. And Carland, James W. (1992). Managers, Small Business Owners, and Entrepreneuurs: The Cognitivi Dimension. Journal of Business & Entrepeurship.
Departemen Perindustrian, 1989. Program Pengembangan & Pembinaan Industri Kecil : Aspek Ketenagakerjaan.
Geoffrey G. Mereddith (2000), Workshop Kewirausahaan di East West Center Honolulu.
Haryadi, Rusdi, 2009. Pengaruh Strategi Green Marketing Terhadap Pilihan Konsumen Melalui Pendekatan Marketing Mix (Studi Kasus Pada The Body Shop Jakarta), Tesis, Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Semarang.
Irawan, Bambang, 1993. Implikasi Pembinaan Industri Kecil, Yogyakarta.
Kalafatis, S., Pollard, M., East, R. and Tsogas, M.H. 1999, “Green marketing and Ajzen’s theory of planned behaviour: a cross-market examination”, Journal of Consumer Marketing, Vol. 16 No. 5, pp. 441-60
Kotler P & Amstrong, G. 2011. Marketing Management. USA: Prentice Hall International.
Laroche, M., J. Bergeron, G. Barbaro-Forleo, 2001, “Targeting consumers who are willing to pay more for environmentally friendly products”, Journal of Consumer Marketing, 18, 6, 503-520.
Lozada, H.R. 2000. Ecological Sustainability and Marketing Strategy: Review and Implication. Seton Hall University.
Prawirakusuma, Soeharto, 1997. Peranan Perguruan Tinggi Dalam Menciptakan Wirausaha-wirausaha Tangguh. Makalah Seminar. Jtinangor: PIBI-IKOPIN dan FNSt.
Usman, Marzuki, 1997. Kewirausahaan dalam Birokrasi Salah satu Langkah Antisipasi Menghadapi Globalisasi. Makalah Seminar. Jatinangor: IKOPIN
Wijandi, Soarsono, 1988. Pengantar Kewirausahaan Bandung: Sinar baru.
Wirasasmita, Yuyun, 1994. Kewirausahaan. Buku Pegangan. Jatinangor: UPT-Penerbitan IKOPIN.
Zimer, W Thomas, Norman M, Scarborough. 1996. Entrepreneurship and The new Venture Formation. New Jersey; Prentice Hall International Inc.

Diterbitkan

2022-06-16

Cara Mengutip

Herman, L. E., Dakwah, M. M., & Kusmayadi, I. (2022). PENGUATAN PERAN KELOMPOK WIRAUSAHA DESA MENJADI HOME INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA. Jurnal Abdimas Sangkabira, 2(2), 242–255. https://doi.org/10.29303/abdimassangkabira.v2i2.82