PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP PENGELOLAAN OBJEK WISATA GUNUNG MAHAWU DI KOTA TOMOHON

Penulis

  • Jemmy Rudolf Pangemanan Politeknik Negeri Manado
  • Alma Karangan Pongtuluran Politeknik Negeri Manado
  • Margresya Diana Rompas Politeknik Negeri Manado
  • Kevin Keril Pangemanan4 Politeknik Negeri Manado
  • Silvana Audry Rima Wewengkang Politeknik Negeri Manado
  • Benny Irwan Towoliu Politeknik Negeri Manado

Kata Kunci:

pengunjung, pengelolaan, gunung mahawu, objek wisata, tomohon

Abstrak

Tomohon adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara yang memiliki keunikan karena tidak memiliki lautan, namun diapit oleh dua gunung vulkanik, yaitu Gunung Lokon dan Gunung Mahawu. Kedua gunung tersebut masih aktif, namun dianggap memberikan kesuburan untuk pertanian dan perkebunan bagi penduduk setempat. Gunung Mahawu telah ditetapkan sebagai objek wisata minat khusus, dimana infrastruktur dan fasilitasnya telah ditata oleh pemerintah setempat. Namun ketersediaan fasilitas yang ada belum menjamin pengelolaan kawasan yang baik, masih banyak hal yang perlu mendapat perhatian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pengunjung terhadap pengelolaan fasilitas objek wisata Gunung Mahawu di Kota Tomohon. Metode penelitian ini menggunakan metode survei yang dilakukan terhadap 100 responden yang berkunjung ke lokasi wisata. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan observasi. Skala Likert digunakan untuk mengkategorikan setiap pertanyaan serta penggunaan interpretasi skor untuk memudahkan jawaban penilaian responden. Analisis yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan tabel dan persentase.

Translated with DeepL.com (free version)

Referensi

Antara, M. 2009. Metodologi Penelitian Pariwisata Bali. Denpasar: Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Amerta, I. M. S. (2017). The role of tourism stakeholders at Jasri tourism village development, Karangasem regency. International Journal of Social Sciences and Humanities (IJSSH), 1(2), 20-28.

Aquino, R. S., Schänzel, H. A., & Hyde, K. F. (2019). Analysing push and pull motives for volcano tourism at Mount Pinatubo, Philippines. Geoheritage, 11(1), 177-191.

Buhalis, D. (1998). Strategic use of information technologies in the tourism industry. Tourism management, 19(5), 409-421.

Brohman, J. (1996). New directions in tourism for third world development. Annals of tourism research, 23(1), 48-70.

Crompton, J. L., & McKay, S. L. (1997). Motives of visitors attending festival events. Annals of tourism research, 24(2), 425-439.

Davis, S., Anshuka, A. K., Duley, S., Huff, M., & Logan, C. (2013). Managing risk and allure at volcanoes in Hawaii: how close is too close. GeoJ Tourism Geosites, 12, 85-93.

Kalangi, A. S., Lapian, J., & Rotinsulu, J. J. (2016). Pengaruh Layout Pengelolaan Sarana Prasarana Terhadap Objek Wisata Gunung Mahawu Di Kota Tomohon. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 4(3).

Maba, W., & Mantra, I. B. N. (2017). An analysis of assessment models employed by the Indonesian elementary school teachers. International Journal of Social Sciences and Humanities (IJSSH), 1(1), 39-45.

Perdue, R. R., Long, P. T., & Allen, L. (1990). Resident support for tourism development. Annals of tourism Research, 17(4), 586-599.

Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sondakh, P. M. N. (2016). Pelayanan, Keamanan dan Daya Tarik Mempengaruhi Minat Wisatawan yang Berkunjung ke Objek Wisata Alam Gunung Mahawu, Tomohon. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 16(1).

Sunaryo, B. (2013). Kebijakan pembangunan destinasi pariwisata: konsep dan aplikasinya di Indonesia (No. 1). Penerbit Gava Media Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.

Sukarsa, I M. 1999. Pengantar Pariwisata. Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Timur.

Suryasa, I. W. (2015). Borrowing Technique in The Translation of Bali Live Magazine Into Indonesian (Doctoral dissertation, Udayana University).

Towoliu, B. I., & Takaendengan, M. E. (2015). Perception of Tourist towards the Potential Development of Tumpa Mountain Area as Integrated Ecotourism, Manado, North Sulawesi Province. Journal of Indonesian Tourism and Development Studies, 3(1), 1-10.

Towoliu, B. I., Permana, D. E., Gahung, M. D., & Lumettu, A. (2018). Ecotourism Village Feasibility Assessment Analysis: The Case of Bahoi Village, in North Minahasa Regency, Indonesia. Almatourism-Journal of Tourism, Culture and Territorial Development, 9(17), 137-152.

Wang, L., Tian, M., Wen, X., Zhao, L., Song, J., Sun, M., ... & Sun, M. (2014). Geoconservation and geotourism in Arxan-Chaihe Volcano Area, Inner Mongolia, China. Quaternary International, 349, 384-391.

Diterbitkan

2024-06-30

Cara Mengutip

Jemmy Rudolf Pangemanan, Alma Karangan Pongtuluran, Margresya Diana Rompas, Kevin Keril Pangemanan, Silvana Audry Rima Wewengkang, & Towoliu, B. I. (2024). PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP PENGELOLAAN OBJEK WISATA GUNUNG MAHAWU DI KOTA TOMOHON. Jurnal Internasional Riset Bisnis Pariwisata, 3(1), 143–155. Diambil dari https://jurnal.fe.unram.ac.id/index.php/intour/article/view/1149