Pentahelix Collaboration in Developing the Tourist Attractions of Mali Beach, Alor Regency

Penulis

  • Antonius Koby Program Studi Pariwisata Universitas Udaya

DOI:

https://doi.org/10.29303/intour.v4i1.1880

Kata Kunci:

Pentahelix collaboration, Stakeholders, Attractions, Tourism development, Mali Beach

Abstrak

Pengembangan pariwisata memerlukan kolaborasi antar pemangku kepentingan yang secara bersama-sama mengambil keputusan untuk mencapai tujuan bersama. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan bagi suatu daerah jika dikelola dengan baik. Kolaborasi pentahelix merupakan salah satu pendekatan pengembangan pariwisata yang melibatkan pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha dan media. Wisata pantai Mali memiliki potensi daya tarik utama berupa spesies langka yaitu duyung, namun mengalami kendala minat wisatawan. Data tahun 2023 menunjukkan presentase kunjungan hanya sebesar 1,42% dari rata-rata 4,54% kunjungan di tingkat provinsi yang terdiri dari 22 kabupaten/kota. Untuk itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis implementasi kolaborasi pentahelix dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Pantai Mali Kabupaten Alor. Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa kolaborasi pentahelix penting dan berpengaruh dalam pengembangan daya tarik wisata berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara dengan perwakilan unsur pentahelix dan wisatawan, observasi dan dokumentasi dengan menganalisis menggunakan kerangka tata kelola kolaboratif. Penelitian ini mengungkap bahwa kolaborasi pentahelix stakeholder telah dilakukan oleh masing-masing stakeholder, namun belum terkoordinasi secara kelembagaan. Untuk itu perlu dikaji dan disusun pelaksanaan kolaborasi pentahelix guna mewujudkan minat wisatawan yang tinggi terhadap objek wisata Pantai Mali.

Referensi

Minister of Tourism Regulation Number 14 of 2016 concerning Guidelines for Sustainable Tourism Destinations. Jakarta

Nigg, J. J., & Eichelberger, S. (2021). Sustainable product development for accessible tourism: Case studies demonstrating the need for stakeholder collaboration. Sustainability, 13(20), 11142.

Graci, S. (2020). Collaboration and partnership development for sustainable tourism. In Tourism and Sustainable Development Goals (pp. 232-249). Routledge.

Kagungan, D., Duadji, N., & Meutia, I. F. (2021). Kolaborasi Model Pentahelix Dalam Kebijakan Pengembangan Industri Pariwisata Di Kabupaten Pesawaran. Lppm-Unila Institutional Repository. Dilihat Http://Repository. Lppm. Unila. Ac. Id/34746/1/Full% 20paper% 20artikel% 20iicis, 202021.

Luongo, S., Sepe, F., & Del Gaudio, G. (2023). Regional innovation systems in tourism: The role of collaboration and competition. Journal of Open Innovation: Technology, Market, and Complexity, 9(4), 100148.

Pugra, I. W., Oka, I. M. D., & Suparta, I. K. (2021). Kolaborasi pentahelix untuk pengembangan desa timpag menuju desa wisata berbasis green tourism. Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS, 7(2), 111-120.

Rahu, P. D., & Suprayitno, S. (2021). Kolaborasi model pentahelix dalam pengembangan desa wisata sei gohong kecamatan bukit batu kota palangka raya. Journal Ilmu Sosial, Politik Dan Pemerintahan, 10(1), 13-24..

Sukmadi, S. (2022). the Pentahelix Model in Synergizing Sectors Tourism in West Java To Improve Local Economy. International Journal of Social Science, 2(4), 1873-1878.

Budhi, M. K. S., Lestari, N. P. N. E., & Suasih, N. N. R. (2022). The recovery of the tourism industry in Bali province through the penta-helix collaboration strategy in the new normal era. Geo Journal of Tourism and Geosites, 40(1), 167-174.

Maturbongs, E. E., & Lekatompessy, R. L. (2020). Kolaborasi Pentahelix dalam Pengembangan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal di Kabupaten Merauke. Transparansi: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi, 3(1), 55-63.

Provan, KG, & Kenis, P. (2008). Modus tata kelola jaringan: Struktur, manajemen, dan efektivitas. Jurnal Penelitian dan Teori Administrasi Publik , 18(2), 229–252.

Dewi, N. L. Y. (2019). Dinamika collaborative governance dalam studi kebijakan publik. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 3(2), 200-210.

Fairuza, M. (2017). Kolaborasi antar stakeholder dalam pembangunan inklusif pada sektor pariwisata (studi kasus wisata Pulau Merah di Kabupaten Banyuwangi). Kebijakan Dan Manajemen Publik, 5(3), 1-13.

Gantemur, D. (2020). Nomadic tourism: stakeholder collaboration management for tourism development in Mongolia. Proceedings of the Mongolian Academy of Sciences, 59-72.

Nyanjom, J., Boxall, K., & Slaven, J. (2018). Towards inclusive tourism? Stakeholder collaboration in the development of accessible tourism. Tourism Geographies, 20(4), 675-697.

Dzitse, C. D., Doku, S., Dogbe, J. A., & Nkrumah, M. (2024). Towards Sustainable Beach Tourism: Analysis of Beach Attractiveness, Overall Experience, and Revisit Intention in Coastal Ghana. International Journal of Contemporary Tourism Research, 8(1), 13-30.

Septadiani, W. P., Pribadi, I. O. S., & Rosnarti, D. (2022, October). Peran Model Pentahelix Dalam Pengembangan Pariwisata Di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika. In Prosiding Seminar Intelektual Muda (Vol. 4, No. 1, pp. 22-31).

Saqib, N. (2019). A positioning strategy for a tourist destination, based on analysis of customers’ perceptions and satisfactions: A case of Kashmir, India. Journal of Tourism Analysis: Revista de Análisis Turístico, 26(2), 131-151.

Simanihuruk, M. (2019). Tourist attraction and tourist facilities intentions to visitor satisfaction: Case of Sindang Barang Cultural Village. E-Journal of Tourism, 6(2), 210-224.

Ansell, C., & Gash, A. (2008). Tata kelola kolaboratif dalam teori dan praktik. Jurnal Penelitian dan Teori Administrasi Publik , 18(4), 543–571.

Emerson, K., Nabatchi, T., & Balogh, S. (2012). Kerangka integratif untuk tata kelola kolaboratif. Jurnal Penelitian dan Teori Administrasi Publik , 22(1), 1–29.

Setyanintyas, G., Maesaroh, M., & Widowati, N. (2024). COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENGEMBANGAN WISATA DI KABUPATEN GROBOGAN. Journal of Public Policy and Management Review, 1(1), 762-775.

Dorisman, A., Muhammad, A. S., & Setiawan, R. (2021). Kolaborasi antar stakeholder dalam penanggulangan kecelakaan lalu lintas. Jurnal Ilmu Administrasi Negara, 19(1), 70-83.

Yuningsih, T., Darmi, T., & Sulandari, S. (2019). Model Pentahelik Dalam Pengembangan Pariwisata. Journal of Public Sector Innovation , Vol. 3, No. 2, 84-93.

Dewi, N. L. Y. (2019). Dinamika collaborative governance dalam studi kebijakan publik. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 3(2), 200-210.

Hakim, A. (2022). Kolaborasi Pemerintah Daerah dalam Pelestarian Tradisi Lisan Iko-Iko Suku Bajau di Sulawesi Tenggara. Journal of Governance and Local Politics (JGLP), 4(1), 118-124.

Diterbitkan

2025-06-12

Cara Mengutip

Koby, A. (2025). Pentahelix Collaboration in Developing the Tourist Attractions of Mali Beach, Alor Regency. Jurnal Internasional Riset Bisnis Pariwisata, 4(1), 42–51. https://doi.org/10.29303/intour.v4i1.1880